Selasa, 06 Oktober 2015

AKU DI AMBANG BATAS



Cipt : L.M Suek
Pagi menyapa...
Seperti pagi yang biasa
Membangunkan aku dari tidurku.
Menyentak ruang sadarku, agar tetap terjaga
Aku di ambang batas
Kemelut hidup tak berujung
Bagaikan suara dawai yang mengalun sendu tanpa harmoni
Air mata menjadi sahabat yang selalu setia menemani
Amarah bagaikan gemuruh ombak
Yang terdengar di malam hari namun hilang di siang hari
Hati ini menangis tertindih piluh
Bibir pun tak lagi sanggup berkata
 Sabar tak bisa bersabar
Marah juga tak berarti
Ingin berhenti namun hidup terus berlanjut
Aku tak pernah berharap untuk terus berharap
Bermimpi pun menjadi terasa asing
Kecewa selalu menjadi ending di ujung hari
Aku di ambang batas