Cipt : L.M Suek
Pagi
menyapa...
Seperti
pagi yang biasa
Membangunkan
aku dari tidurku.
Menyentak
ruang sadarku, agar tetap terjaga
Aku
di ambang batas
Kemelut hidup tak berujung
Bagaikan suara dawai yang mengalun sendu tanpa
harmoni
Air mata menjadi sahabat yang selalu setia menemani
Amarah bagaikan gemuruh ombak
Yang terdengar di malam hari namun hilang di siang
hari
Hati
ini menangis tertindih piluh
Bibir
pun tak lagi sanggup berkata
Sabar tak bisa bersabar
Marah
juga tak berarti
Ingin
berhenti namun hidup terus berlanjut
Aku tak pernah berharap untuk terus berharap
Bermimpi pun menjadi terasa asing
Kecewa selalu menjadi ending di ujung hari
Aku di ambang batas